[Artikel] Ubah Dirimu dengan Pickle Jar Theory

Ubah Dirimu dengan Pickle Jar Theory


Pernah tidak, sih, merasa 24 jam itu kurang? Mungkin bukan kurang, melainkan banyak waktu yang disia-siakan sehingga merasa waktu terasa pendek. Misalnya, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Sebut saja prokrastinasi. 

Para peneliti menunjukkan bahwa penundaan sangat sering terjadi di kalangan pelajar. Sebuah analisis tahun 2007 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan bahwa 80–95% mahasiswa menunda-nunda tugas secara teratur.

Timothy A Pychyl, seorang profesor Psikologi di Carleton University, menyebutkan bahwa procrastination adalah tindakan melarikan diri dari tanggung jawab. Prokrastinator atau orang yang punya kebiasaan menunda pekerjaan memilih untuk melakukan hal lain dibandingkan mengerjakan hal yang seharusnya dilakukan. Ketika seseorang melakukan prokrastinasi, ia akan memilih melakukan sesuatu yang menyenangkan, padahal bersifat sementara. Sedangkan dibalik itu, tersimpan rasa cemas dan takut.

Terkadang ketika menghadapi tugas yang sulit, cenderung berkata dalam hati bahwa akan mengerjakannya nanti saja, ketika suasana hati sedang mendukung, pikiran sudah tenang atau minim distraksi. Namun, hal yang dibayangkan terkadang tidak terjadi atau menemukan banyak alasan lain untuk melakukan kegiatan lain. Akibatnya, ketika mendekati tenggat waktu, kita menjadi stres dan ini merupakan pertanda bahwa ada kebiasaan kita yang harus dirubah. 

James Clear (2018:45), mengatakan bahwa kita tidak berubah dalam sekejap mata dan langsung menjadi orang yang sama sekali baru. Kita berubah sedikit demi sedikit, hari demi hari, kebiasaan demi kebiasaan. Kita terus-menerus mengalami evolusi mikro diri.

Tak sedikit orang yang menyepelekan pentingnya membangun kebiasaan yang baik. Seperti merubah kebiasaan buruk menjadi baik adalah hal yang bisa dibilang sangat menantang, karena membutuhkan kedisiplinan serta kesabaran dalam berproses. Namun, mengapa kebiasaan menjadi sangat penting? Karena kebiasaanlah yang akan menentukan masa depan kita. Karena kita merupakan produk yang dibentuk dari kebiasaan yang sudah kita bangun.

Ada banyak pekerjaan berbeda yang harus diselesaikan dalam satu hari, tetapi kapasitas waktu hanya 24 jam, seperti kapasitas sebuah toples, terbatas. Ini adalah bagian di mana orang berusaha mengatur waktu dengan strategi yang baik. Ada berbagai macam cara memanajemen waktu. Salah satunya adalah pickle jar theory.

Apa itu pickle jar theory? 

Pickle Jar Theory disebut juga sebagai “bucket of rocks theory” atau “jar of life theory” yang dikembangkan pada tahun 2002 oleh Jeremy Wright dengan gagasan bahwa waktu adalah ruang yang terbatas. Teori ini didasarkan pada metode manajemen waktu yang mengurutkan tugas dan komitmen dalam urutan kepentingan tertentu. Juga, berfungsi sebagai metafora visual untuk menentukan apa yang berguna dan apa yang tidak berguna.

Sumber gambar: Shadav Mohammad Ansari Linkedin


Bayangkan bila ada sebuah toples kosong. Ibaratkan toples itu adalah waktu yang dimiliki manusia dan apa yang ada di dalamnya—volume atau ruang—terbatas. Hal ini mewakili kehidupan sehari-hari, yaitu apa yang membuat sibuk dan bagaimana cara membagi waktu dan mengerjakan tugas. Lalu toples itu diisi dengan batu, kerikil, dan pasir yang merupakan aktivitas sehari-hari. Berikut adalah penjelasan dari perumpamaan tersebut:

  • Batu, menggambarkan hal-hal yang menjadi prioritas besar dalam hidup, sehingga harus segera dikerjakan saat itu juga. Karena memiliki tujuan jangka panjang dan dapat mengakibatkan konsekuensi serius jika gagal menyelesaikannya. Seperti membuat materi presentasi, meeting dengan klien, dan sebagainya. 

  • Kerikil, menggambarkan kegiatan yang punya prioritas di bawah batu, yaitu sebagai pelengkap atau pendukung dari tujuan inti. Akan tetapi, dapat dipindahkan ke hari lain atau didelegasikan sesuai kebutuhan. Seperti belanja kebutuhan bulanan. 

  • Pasir, menggambarkan hal-hal yang tidak terlalu penting, tapi seringkali menjadi distraksi yang menyebabkan seseorang menunda-nunda pekerjaan. Seperti scrolling media sosial, rebahan, baca AU di Twitter, dan gangguan lainnya.

Putuskan apa saja yang menjadi prioritas dan bagaimana untuk mengisinya. Dua puluh empat jam dalam sehari dan setiap jam harus digunakan agar satu jam tidak terbuang sia-sia. Teori ini adalah cara sederhana untuk mengatur waktu.

Sumber gambar: cuttingthroughchaos.com


Jika pada toples diisi pasir terlebih dahulu bahkan lebih banyak, maka dalam toples akan cepat penuh. Sehingga, kerikil dan batu tidak bisa masuk sesuai yang diharapkan. Ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, seperti tenggat waktu yang terlewatkan, atau pekerjaan dilakukan di bawah standar. Semua tugas kecil yang tidak penting itu mengakibatkan banyak waktu yang terbuang sia-sia. 

Sebaliknya, bila memasukkan batu terlebih dahulu, kemudian kerikil, lantas pasir dapat menemukan jalannya di antara keduanya. Hal itu membuat semua komponen dapat masuk ke dalam toples. Dengan cara ini, tugas terpenting akan diselesaikan terlebih dahulu dan menangani sisanya setelah itu. Karena keseimbangan diperlukan untuk mengatasi prioritas dan membuat waktu untuk hal-hal yang digemari, sambil bekerja untuk menghapus kekacauan yang tidak perlu.

Ada peribahasa yang mengatakan “change yourself, change your future” yang artinya, mengubah dirimu, maka mengubah masa depanmu. Apabila yang asalnya sering bermalas-malasan, maka kuatkan motivasi untuk rajin. Apabila yang asalnya sering melakukan kesalahan, maka kurangi dan perbaiki. Jangan sampai termasuk orang-orang yang punya target besar dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam segala hal, namun tetap apa adanya seperti biasa. Oleh karena itu, orang yang produktif adalah orang yang dapat memanfaatkan sumber daya mereka secara efisien dan tidak terobsesi dengan seberapa banyak yang mereka lakukan tetapi apa yang mereka lakukan. Selain itu, tahu batasan waktu untuk bekerja dalam sehari. Hal ini penting agar tidak terus-menerus memforsir diri sampai membuat pola hidup berantakan.


(Ditulis oleh Muthiara ‘Arsy, 28 Februari 2023)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer