DITANYA SOAL MENYAMPAIKAN ASPIRASI YANG TIDAK DIDENGARKAN, INI SARAN POLITIKUS SURAKARTA

 

DITANYA SOAL MENYAMPAIKAN ASPIRASI YANG TIDAK DIDENGARKAN, INI SARAN POLITIKUS SURAKARTA

Talkshow bertajuk Anak Muda Melek Politik di ruang 301 FIB UNS, Jumat (19/4/2024)
Foto: Muthiara ‘Arsy

Surakarta — Anggota DPRD Kota Surakarta, Ginda Ferachtriawan, menyarankan aspirasi masyarakat itu diviralkan saja daripada demo supaya bisa terekspos jelas.

“Demo itu tidak akan menghasilkan feedback yang berarti ketika yang didemo tidak mau meneruskan aspirasi kalian. Viralkan saja. Kalau apa-apa itu viral, besoknya minta maaf. Begitu viral, besoknya ketangkep. Walaupun, kadang-kadang, ketika disiarkan belum tentu ada solusinya,” sarannya saat menghadiri talkshow bertajuk Anak Muda Melek Politik di ruang 301 FIB UNS, Jumat (19/4/2024).

Saran itu diberikan ketika salah satu mahasiswa Sastra Indonesia, Tiara Nur A’isah, mengajukan pertanyaan mengenai penyampaian aspirasi dan langkah solutif yang bisa mendamaikan antara pemerintah, pers, dan masyarakat.

“Jika aspirasi generasi yang sudah melek politik itu tidak tercapai, bagaimana langkah solutif yang mendamaikan tiga hal antara pemerintah, pers, dan masyarakat?” tanyanya.

Politikus Surakarta itu mengungkapkan bahwa demo terhadap kebijakan yang dibangun oleh pusat dapat disampaikan, tetapi jangankan suara mahasiswa dan masyarakat umum, anggota dewan pun belum tentu didengarkan.

Sebagai informasi, Ginda merupakan mantan pengusaha dari perusahaan yang bergerak di bidang event organizer dan advertising, kemudian berkecimpung ke dalam dunia politik. Selain itu, dia adalah Anggota Fraksi PDI Perjuangan, ketua pelaksana sepak bola Persis Solo, dan pendaftar pertama bakal calon wali kota Surakarta.

Tiara Nur A’isah, salah satu mahasiswa Sastra Indonesia mengajukan pertanyaan kepada Ginda Ferachtriawan di ruang 301 FIB UNS, Jumat (19/4/2024)
Foto: Berliana Rizqi Amanda

Dia dan rekan-rekannya beberapa kali menemui para pendemo di gedung DPRD Kota Surakarta, kecuali saat Covid-19. Orang-orang yang berorasi sekitar 10 orang dan masing-masing menyampaikan orasi selama 5 menit.

“Saya selalu menyampaikan bahwa politik itu belum tentu ideal dan akan selalu ada kompromi. Namun, untuk mendekati ideal, untuk mendekati sempurna, adalah dengan melibatkan semua orang yang terlibat di dalamnya,” tuturnya.

Menurutnya, hal yang paling utama dalam politik adalah komunikasi. Politik itu penting karena semua kebijakan publik berada dalam lingkup politik, suka atau tidak suka.

Ginda juga berpendapat bahwa dibutuhkan perjuangan dan melihat kondisi pemerintah kota sendiri, pengetahuan, dan teori. Jika tidak diimbangi dengan pengetahuan politik, maka tidak akan membuahkan hasil. Apabila terus-menerus mencari kesalahan, tentu saja tidak akan habis. Sebab yang dicari adalah generasi penerus yang benar-benar solid.

Komentar

Postingan Populer