DITANYA SOAL MENYAMPAIKAN ASPIRASI YANG TIDAK DIDENGARKAN, INI SARAN POLITIKUS SURAKARTA
DITANYA SOAL MENYAMPAIKAN ASPIRASI
YANG TIDAK DIDENGARKAN, INI SARAN POLITIKUS SURAKARTA
Surakarta — Anggota DPRD Kota Surakarta, Ginda Ferachtriawan,
menyarankan aspirasi masyarakat itu diviralkan saja daripada demo supaya bisa
terekspos jelas.
“Demo itu tidak akan
menghasilkan feedback yang berarti ketika yang didemo tidak mau
meneruskan aspirasi kalian. Viralkan saja. Kalau apa-apa itu viral, besoknya
minta maaf. Begitu viral, besoknya ketangkep. Walaupun, kadang-kadang, ketika
disiarkan belum tentu ada solusinya,” sarannya saat menghadiri talkshow
bertajuk Anak Muda Melek Politik di ruang 301 FIB UNS, Jumat (19/4/2024).
Saran itu diberikan ketika
salah satu mahasiswa Sastra Indonesia, Tiara Nur A’isah, mengajukan pertanyaan
mengenai penyampaian aspirasi dan langkah solutif yang bisa mendamaikan antara
pemerintah, pers, dan masyarakat.
“Jika aspirasi generasi yang
sudah melek politik itu tidak tercapai, bagaimana langkah solutif yang
mendamaikan tiga hal antara pemerintah, pers, dan masyarakat?” tanyanya.
Politikus Surakarta itu
mengungkapkan bahwa demo terhadap kebijakan yang dibangun oleh pusat dapat
disampaikan, tetapi jangankan suara mahasiswa dan masyarakat umum, anggota
dewan pun belum tentu didengarkan.
Sebagai informasi, Ginda
merupakan mantan pengusaha dari perusahaan yang bergerak di bidang event organizer
dan advertising, kemudian berkecimpung ke dalam dunia politik. Selain
itu, dia adalah Anggota Fraksi PDI Perjuangan, ketua pelaksana sepak bola
Persis Solo, dan pendaftar pertama bakal calon wali kota Surakarta.
Dia dan rekan-rekannya
beberapa kali menemui para pendemo di gedung DPRD Kota Surakarta, kecuali saat Covid-19.
Orang-orang yang berorasi sekitar 10 orang dan masing-masing menyampaikan orasi
selama 5 menit.
“Saya selalu menyampaikan
bahwa politik itu belum tentu ideal dan akan selalu ada kompromi. Namun, untuk
mendekati ideal, untuk mendekati sempurna, adalah dengan melibatkan semua orang
yang terlibat di dalamnya,” tuturnya.
Menurutnya, hal yang paling
utama dalam politik adalah komunikasi. Politik itu penting karena semua
kebijakan publik berada dalam lingkup politik, suka atau tidak suka.
Ginda juga berpendapat bahwa
dibutuhkan perjuangan dan melihat kondisi pemerintah kota sendiri, pengetahuan,
dan teori. Jika tidak diimbangi dengan pengetahuan politik, maka tidak akan
membuahkan hasil. Apabila terus-menerus mencari kesalahan, tentu saja tidak
akan habis. Sebab yang dicari adalah generasi penerus yang benar-benar solid.
Komentar
Posting Komentar